GERAKAN PEDULI MANGROVE

GERAKAN PEDULI MANGROVE
LOGO GERAKAN MANGROVE

Minggu, 08 Agustus 2010

PROGRAM KEPEDULIAN

GERAKAN SEJUTA POHON MANGROVE DI KABUPATEN BANGKA BARAT
( Mangrove ku sayang mangrove ku malang, mari kita galang agar jangan hilang )

Hutan mangrove tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.

Beberapa jenis mangrove yang terkenal:
- Bakau (Rhizopora spp.)
- Api-api (Avicennia spp.)
- Pedada (Sonneratia spp.)
- Tanjang (Bruguiera spp.)

Peran dan manfaat hutan mangrove :
Pelindung alami yang paling kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai.
menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan perahu, dll.
mempunyai potensi wisata sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya endemik.

Beberapa kegunaan dan keunggulan mangrove:

1. Kalau sudah besar dan menjadi hutan mangrove kemudian ada kadangkala harus ditebangi karena roboh batang bisa dimanfaatkan buat tiang atau kaso dalam konstruksi rumah karena batangnya lurus dan dapat bertahan sampai 50 tahun.bisa juga dibuat arang dan kayu bakar yang sebagian besar malah atas izin lengkap diekspor dengan negara tujuan Jepang dan Taiwan melalui Singapura menghasilkan panas yang tinggi dan awet. Kayu Mangrove jenis Rhizophora sangat cocok untuk bahan baku chip dieksport.
2. Obat-obatan tradisional sebagai astrigent, untuk menghentikan pendarahan, antiseptik luka, bisa juga untuk obat diabetes.
3. Mangrove untuk perikanan karena 1 ha tambak ikan pada hutan mangrove alam akan menghasilkan ikan/udang sebayak kira kira 300 kg/tahun .
4. Mangrove untuk Pertanian dan Peternakan
Di sepanjang pantai butuh mangrove untuk pelindung dari hempasan angin, air pasang, dan badai. Budidaya lebah madu juga dapat dikembangkan di hutan mangrove, bunga dari Sonneratia sp. dapat menghasilkan madu dengan kualitas baik. Juga cocok untuk budidaya kepiting.
5. Pariwisata hutan mangrove dapat dikembangkan menjadi obyek wisata alam.
6. Budidaya mangrove untuk pencegahan terhadap tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit.
7. Serta untuk peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta penyerapan polutan perairan.
8. Buah Mangrove kini menjadi Idola minuman sari buah, Kripik buah mangrove yang sangat bermanfaat buat kesehatan.

PERTANYAANNYA
Bagaimana kalau berkebun/bercocok tanam mangrove untuk pengentasan kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja yang arif ??

Kalau seandainya kita membentuk seuatu kelompok kerja binaan yang dikhususkan berkaitan dengan PEMANFAATAN DAN MEMFUNGSIKAN Mangrove seperti berkebun/bercocok/budidaya/wisata serta pengolahan hasilnya menjadi suatu kegiatan rutin berjangka panjang mampukah membuka peluang pekerjaan dan pengentasan kemiskinan di daerah ?.
Kalau menunggu investor dari tahun ketahun tak kunjung datang dan kita ketahui peluang penyerap tenaga kerja di Bumi Bangka Barat yang begitu nyata hanya ada dua yakni PT.TIMAH dan PEMDA selebihnya sebagai pelengkap saja.
Kegiatan bisa dikelola secara bertahap namun tujuan tetap pada penanaman sejuta pohon mangrove, tentunya apabila kegiatan ini di sosialisasikan lewat jaringan dunia kemungkinan besar mendapat tanggapan dari pihak ketiga terutama dari pihak asing yang peduli, untuk itu kegiatan ini tetap kita kembangkan didunia nyata juga di sosialisasikan lewat dunia maya.
Kategori Kerjasama Pembinaan/Mitra/Donatur terbagi 3 ketentuan seperti :
1. Menciptakan Kelompok Tani Mangrove Binaan dengan hasil untuk dikomersilkan. Dalam arti hanya sebatas memberdayakan kelompok petani.
2. Menciptakan Kelompok Tani Mangrove Binaan dengan hasil untuk di Pakai Sendiri sebagai Program Sosial atau Kewajiban yang mengikat.
3. Atau kedua point diatas digabung dengan ketentuan kerja sama demi tujuan Mengembangkan Swadaya Masyarakat agar mampu menjadi masyarakat Madani yang peduli dan mencintai lingkungan hidup, kegiatan bertahap namun pasti sampai tujuan tercapai, mengikat janji terpenuhi bukan mengikat waktu yang terpenuhi, kalau waktu yang dijanjikan tentunya menjadi suatu kegiatan usaha komersil dan mengikat, kalaupun janji tentunya menjalankan program semampunya dana bergulir dan tetap berjalan tahap demi tahap namun pasti.

Tahapan kegiatan
1. Tahap awal tentu menentukan tempat dan lokasi pembibitan serta survey jenis mangrove yang tumbuh disekitar
2. Membuat pondok karantina sederhana dengan atap rumbia atau daun kelapa kering maupun daun kering lainnya.
3. Memulai pembibitan dari buah setempat dengan memisahkan jenis mangrove yang akan di semai melibatkan tenaga lokal yakni masyarakat sekitar guna menumbuh kembangkan kecintaan terhadap mangrove dilingkungan masing-masing.
4. Pemeliharaan dan Pengawasan rutin sampai siap tanam.
5. Gebyar penanaman Sejuta Pohon Mangrove Tahap ke 1 dengan melibatkan semua unsur dan dilaksanakan oleh Mitra/Pembina/Donatur dibantu Aktivis Mangrove dari LSM GEMPAR.
6. Proses Pembibitan tetap berjalan terus rutin selama dana Bantuan/Binaan berjalan dan seterusnya bertahap sampai memenuhi target sejuta pohon mangrove. Untuk pertanggung jawaban sangat diperlukan perjanjian-perjanjian yang mengikat agar pekerjaan bernilai sangat positip dan tentunya didukung Dunia Internasional ini benar-benar nyata dan harus berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar