GERAKAN PEDULI MANGROVE

GERAKAN PEDULI MANGROVE
LOGO GERAKAN MANGROVE

Senin, 09 Agustus 2010

TRUMBU / RUMPON BUATAN ....!?

BIDANG PEDULI LINGKUNGAN HIDUP


Ban mobil bekas sangat cocok sebagai terumbu karang buatan karena mempunyai karakter tidak berubah strukturnya dan tidak mengeluarkan zat kimia beracun dalam air laut serta cepat tersedia, ekonomis untuk membuat konstruksi dalam bentuk susunan yang besar dan mudah diangkut ke lokasi terumbu karang buatan


Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang Dengan Ban Bekas



Terancam, akibat dari beroperasinya kapal hisap di lokasi-lokasi tempat bermain ikan. Padahal terumbu karang dan padang lamun tersebut mempunyai nilai biologis dan ekonomis. Selain itu, ia adalah tempat berlindung, mencari makan dan sarang ikan dan yang sangat penting adalah sebagai pelindung pantai dan pesisir dari abrasi.
Rusaknya/ matinya trumbu karang atau bunga karang akibat tertimbun tailing hingga menyebab jamur keputihan, penyebab lainnya adalah jangkar kapal hisap memporak poranda bunga karang dan akhirnya mati bukan oleh karena bor kapal yang selama ini menjadi perdebatan pembelaan diri dari para pengusaha, sementara itu padang lamun yang dilindungi otomatis hancur lantak karena mereka tumbuh di hamparan tanah datar di dasar laut yang merupakan lahan empuk beroperasinya alat kapal hisap tersebut, akibatnya tempat bermain ikan mati dan hanyut kedarat serta menjadi sampai bagi nelayan pinggiran


Tapi syukurlah, dimasa depan agaknya tidaklah kelewat buruk. Sebab berbagai kalangan kini gencar mencanangkan upaya penyelamatannya. Misalnya di perairan Bangka Barat ada upaya untuk memulihkan dan merehabilitasinya dengan cara? membuat rumpon dan terumbu karang buatan dari ban bekas atau dari gorong-gorong yang dilakukan oleh LSM GEMPAR dan Ikatan Nelaya Pesisir yang mengembangkan rekayasa teknologi limbah multiguna yang bernilai tambah.
Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang Dengan Ban Bekas oleh Indrawadi
Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang Dengan Ban Bekas oleh Indrawadi

Agar nasib kaum nelayan jangan semakin menderita, sekaligus upaya untuk merehab terumbu karang yang sudah hancur-hancuran tersebut, LSM GEMPAR bersama-sama dengan masyarakat Nelayan Pesisir mencoba membuat rumpon-rumpon dan terumbu karang buatan dari ban bekas dan gorong-gorong sebagai pemberat dan juga sebagai rumpon. Saat ini di perairan sekitar Belo Laut hingga Kelurahan Tanjung telah ditempatkan beberapa unit rumpon dan terumbu buatan dari ban bekas secara swadaya dengan sekala kecil namun keterbatasan Dana Operasional kegiatan tersebut hanya sekedar percontohon saja. Dengan cara tersebut, diharapkan ada minat dari para Donatur yang peduli untuk mengembangkan/membina menjadikan Mitra kerja dengan harapan kepunahan ikan-ikan di Bumi Bangka Barat terhindari, karena kemungkinan lambat laun perairan laut kita hanya menjadi tempat lalu lalang ikan saja bukan malah menjadi tempat tinggal dan berkembang biak dikarenakan tempat persinggahan atupun tempat perlindungan sudah tidak menghijau lagi, paling – paling dipenuhi ikan belukang dan ikan-ikan yang menyukai lumpur, sangat disayangkan karena program Ban bekas dan Gorong-Gorong ini akan sangat mengundang probiota laut menempel pada ban yang kelak akan menjadi karang, dalam jangka pendek ban-ban tersebut akan mejadi tempat persembunyian dan sarang ikan. Karena ikan bersarang disana, pada lokasi ini bisa dijadikan sebagai lokasi pemancingan, yang nantinya akan menguntungkan nelayan sekitar atau masyarakat pemanfaat sumberdaya kelautan lainnya.

Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang Dengan Ban Bekas oleh Indrawadi
Tiap gunungan rumpon buatan terdiri dari 242 buah bekas dan gorong-gorong yang telah diberi dedaunan guna mempercepat proses pembusukan sebagai umpan ikan bersarang disana yang di ikat dengan tali. Disitulah nanti ikan dan biota-biota laut lainnya menempel dan lambat laun akan membentuk karang.

Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang Dengan Ban Bekas oleh Indrawadi
Selama ini nelayan tradisional mencari ikan pada laut dangkal yang berterumbu karang, di tempat yang terumbu karangnya masih bagus itulah ikan-ikan senang berkumpul. Inilah yang dijadikan tempat pencarian ikan (fishing ground) bagi nelayan. Akibat terusiknya apalagi rusak dan hancurnya terumbu karang ikan-ikan akan lari, tidak memiliki sarang lagi.

Catatan :
Keterangan lain ternyata kalau ban bekas direndam didalam laut tidak mengeluarkan dioksin kecuali limbah tersebut di bakar jelas mengeluarkan dioksin yang membahayakan. Namun apabila Ban bekas juga tidak disetujui kita masih bisa menggunakan Gorong-Gorong walau biaya lebih tinggi namun bisa menghidupkan para pengangguran usahawan kecil.

Minggu, 08 Agustus 2010

PROGRAM KEPEDULIAN

GERAKAN SEJUTA POHON MANGROVE DI KABUPATEN BANGKA BARAT
( Mangrove ku sayang mangrove ku malang, mari kita galang agar jangan hilang )

Hutan mangrove tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.

Beberapa jenis mangrove yang terkenal:
- Bakau (Rhizopora spp.)
- Api-api (Avicennia spp.)
- Pedada (Sonneratia spp.)
- Tanjang (Bruguiera spp.)

Peran dan manfaat hutan mangrove :
Pelindung alami yang paling kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai.
menyediakan berbagai hasil kehutanan seperti kayu bakar, alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap, bahan perahu, dll.
mempunyai potensi wisata sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang, burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang diantaranya endemik.

Beberapa kegunaan dan keunggulan mangrove:

1. Kalau sudah besar dan menjadi hutan mangrove kemudian ada kadangkala harus ditebangi karena roboh batang bisa dimanfaatkan buat tiang atau kaso dalam konstruksi rumah karena batangnya lurus dan dapat bertahan sampai 50 tahun.bisa juga dibuat arang dan kayu bakar yang sebagian besar malah atas izin lengkap diekspor dengan negara tujuan Jepang dan Taiwan melalui Singapura menghasilkan panas yang tinggi dan awet. Kayu Mangrove jenis Rhizophora sangat cocok untuk bahan baku chip dieksport.
2. Obat-obatan tradisional sebagai astrigent, untuk menghentikan pendarahan, antiseptik luka, bisa juga untuk obat diabetes.
3. Mangrove untuk perikanan karena 1 ha tambak ikan pada hutan mangrove alam akan menghasilkan ikan/udang sebayak kira kira 300 kg/tahun .
4. Mangrove untuk Pertanian dan Peternakan
Di sepanjang pantai butuh mangrove untuk pelindung dari hempasan angin, air pasang, dan badai. Budidaya lebah madu juga dapat dikembangkan di hutan mangrove, bunga dari Sonneratia sp. dapat menghasilkan madu dengan kualitas baik. Juga cocok untuk budidaya kepiting.
5. Pariwisata hutan mangrove dapat dikembangkan menjadi obyek wisata alam.
6. Budidaya mangrove untuk pencegahan terhadap tsunami, abrasi, intrusi, pencemaran, dan penyebaran penyakit.
7. Serta untuk peningkatan produktivitas ikan tangkapan serta penyerapan polutan perairan.
8. Buah Mangrove kini menjadi Idola minuman sari buah, Kripik buah mangrove yang sangat bermanfaat buat kesehatan.

PERTANYAANNYA
Bagaimana kalau berkebun/bercocok tanam mangrove untuk pengentasan kemiskinan dan pembukaan lapangan kerja yang arif ??

Kalau seandainya kita membentuk seuatu kelompok kerja binaan yang dikhususkan berkaitan dengan PEMANFAATAN DAN MEMFUNGSIKAN Mangrove seperti berkebun/bercocok/budidaya/wisata serta pengolahan hasilnya menjadi suatu kegiatan rutin berjangka panjang mampukah membuka peluang pekerjaan dan pengentasan kemiskinan di daerah ?.
Kalau menunggu investor dari tahun ketahun tak kunjung datang dan kita ketahui peluang penyerap tenaga kerja di Bumi Bangka Barat yang begitu nyata hanya ada dua yakni PT.TIMAH dan PEMDA selebihnya sebagai pelengkap saja.
Kegiatan bisa dikelola secara bertahap namun tujuan tetap pada penanaman sejuta pohon mangrove, tentunya apabila kegiatan ini di sosialisasikan lewat jaringan dunia kemungkinan besar mendapat tanggapan dari pihak ketiga terutama dari pihak asing yang peduli, untuk itu kegiatan ini tetap kita kembangkan didunia nyata juga di sosialisasikan lewat dunia maya.
Kategori Kerjasama Pembinaan/Mitra/Donatur terbagi 3 ketentuan seperti :
1. Menciptakan Kelompok Tani Mangrove Binaan dengan hasil untuk dikomersilkan. Dalam arti hanya sebatas memberdayakan kelompok petani.
2. Menciptakan Kelompok Tani Mangrove Binaan dengan hasil untuk di Pakai Sendiri sebagai Program Sosial atau Kewajiban yang mengikat.
3. Atau kedua point diatas digabung dengan ketentuan kerja sama demi tujuan Mengembangkan Swadaya Masyarakat agar mampu menjadi masyarakat Madani yang peduli dan mencintai lingkungan hidup, kegiatan bertahap namun pasti sampai tujuan tercapai, mengikat janji terpenuhi bukan mengikat waktu yang terpenuhi, kalau waktu yang dijanjikan tentunya menjadi suatu kegiatan usaha komersil dan mengikat, kalaupun janji tentunya menjalankan program semampunya dana bergulir dan tetap berjalan tahap demi tahap namun pasti.

Tahapan kegiatan
1. Tahap awal tentu menentukan tempat dan lokasi pembibitan serta survey jenis mangrove yang tumbuh disekitar
2. Membuat pondok karantina sederhana dengan atap rumbia atau daun kelapa kering maupun daun kering lainnya.
3. Memulai pembibitan dari buah setempat dengan memisahkan jenis mangrove yang akan di semai melibatkan tenaga lokal yakni masyarakat sekitar guna menumbuh kembangkan kecintaan terhadap mangrove dilingkungan masing-masing.
4. Pemeliharaan dan Pengawasan rutin sampai siap tanam.
5. Gebyar penanaman Sejuta Pohon Mangrove Tahap ke 1 dengan melibatkan semua unsur dan dilaksanakan oleh Mitra/Pembina/Donatur dibantu Aktivis Mangrove dari LSM GEMPAR.
6. Proses Pembibitan tetap berjalan terus rutin selama dana Bantuan/Binaan berjalan dan seterusnya bertahap sampai memenuhi target sejuta pohon mangrove. Untuk pertanggung jawaban sangat diperlukan perjanjian-perjanjian yang mengikat agar pekerjaan bernilai sangat positip dan tentunya didukung Dunia Internasional ini benar-benar nyata dan harus berhasil.